Jakarta -Rasa sakit yang ditimbulkan dari batu ginjal memang tak terkirakan sehingga wajib tahu penyebab batu ginjal.
Bagaimana tidak, batu hasil dari urin yang mengkristal dapat menghambat aliran urin hingga berujung pada bengkaknya ginjal.
Batu ginjal merupakan endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal manusia.
Batu ginjal dapat memengaruhi bagian mana pun dari saluran kemih Anda, mulai dari ginjal hingga kandung kemih.
Seringkali, batu terbentuk ketika urin menjadi pekat, sehingga memungkinkan mineral mengkristal dan saling menempel.
Sebelum mengetahui penyebab dan pencegahan batu ginjal, ada baiknya mengenali jenis-jenis batu ginjal terlebih dahulu.
Sebagaimana dikutip dari mayoclinic.org, jenis batu ginjal antara lain: Kebanyakan batu ginjal adalah batu kalsium, biasanya berupa kalsium oksalat.
Oksalat adalah zat yang dibuat setiap hari oleh hati Anda atau diserap dari makanan Anda.
Buah-buahan dan sayuran tertentu, serta kacang-kacangan dan cokelat, memiliki kandungan oksalat yang tinggi.
Faktor diet, vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus dan beberapa gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam urin.
Batu struvit terbentuk sebagai respons terhadap infeksi saluran kemih.
Batu-batu ini dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi cukup besar, terkadang dengan sedikit gejala atau sedikit peringatan.
Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kehilangan terlalu banyak cairan karena diare kronis atau malabsorpsi, mereka yang makan makanan tinggi protein, dan mereka yang menderita diabetes atau sindrom metabolik.
Faktor genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu asam urat.
Batu-batu ini terbentuk pada orang dengan kelainan herediter yang disebut cystinuria yang menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu.
Banyak aspek yang dapat menyebabkan batu ginjal, mulai dari keturunan hingga gender.
Menurut penelitian dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease (NIDDK), pria lebih sering mengalami batu ginjal dibanding wanita.
Begitu pula halnya dengan faktor keturunan.
Jika seseorang dalam keluarga Anda menderita batu ginjal, kemungkinan Anda juga akan terkena batu lebih besar.
Jika Anda sudah memiliki satu atau lebih batu ginjal, Anda berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal lainnya.
Sebagaimana dikutip dari laman healthline, faktor resiko penyebab batu ginjal antara lain: Kekurangan minum air (putih atau mineral) tiap harinya dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Orang yang tinggal di iklim hangat dan kering dan mereka yang banyak berkeringat mungkin berisiko lebih tinggi daripada yang lain.
Obesitas alias kegemukan juga menjadi faktor pendukung batu ginjal.
Indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI) yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan penambahan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal.
Khususnya makan makanan yang tinggi protein, natrium (garam) dan gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal.
Hal ini terutama berlaku dengan diet tinggi natrium.
Terlalu banyak garam dalam makanan Anda meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring ginjal Anda dan secara signifikan meningkatkan risiko batu ginjal.
Operasi bypass lambung, penyakit radang usus atau diare kronis dapat menyebabkan perubahan dalam proses pencernaan yang mempengaruhi penyerapan kalsium dan air, sehingga meningkatkan jumlah zat pembentuk batu dalam urin Anda.
minum obat seperti diuretik triamterene , obat anti kejang, dan antasida berbasis kalsium, vitamin C, suplemen makanan, antasida berbasis kalsium, hingga obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau depresi, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Selalu merasa dehidrasi adalah tindakan pencegahan utama.
Disarankan untuk minum cukup cairan, seperti banyak minum air mineral, setidaknya untuk mengeluarkan 2,5 liter urin setiap hari.
Meningkatkan jumlah urin yang Anda keluarkan dapat membantu menyiram ginjal.
Anda dapat mengganti air jahe, soda lemon-lime, dan jus buah untuk membantu Anda meningkatkan asupan cairan.
Jika batu berhubungan dengan kadar sitrat yang rendah, jus sitrat dapat membantu mencegah pembentukan batu.
Selain itu, konsumsi makanan kaya oksalat dalam jumlah sedang dan mengurangi asupan garam dan protein hewani juga dapat menurunkan risiko batu ginjal.
Demikian beberapa langkah mencegah batu ginjal setelah mengetahui penyebab batu ginjal.